Bursa Efek Indonesia (BEI) terus berkembang seiring bertambahnya usia,  dan keadaan pun semakin menunjukkan bahwa efek/ saham semakin banyak  peminatnya, dilihat dari kapitalisasinya yang terus bertambah dari  tahun-tahun sebelumnya. Investasi di pasar modal diharapkan bisa menjadi  alternatif penghimpunan dana selain sistem perbankan. Pasar modal  memungkinkan perusahaan menerbitkan sekuritas yang berupa surat tanda  hutang (obligasi) ataupun surat tanda kepemilikan (saham). Dengan  menjual saham kepada publik, perusahaan dapat memperoleh dana dari pasar  modal, adapun tujuan penggunaan dananya yaitu untuk: ekspansi,  memperbaiki struktur permodalan, pengalihan pemegang saham (divestasi)  dan lain-lainnya. Investasi di pasar modal memungkinkan para pemodal  mempunyai berbagai pilihan investasi yang sesuai dengan preferensi  risiko mereka. Seandainya tidak ada pasar modal, maka para pemodal  mungkin hanya bisa menginvestasikan dana mereka dalam sistem perbankan  (selain alternatif investasi pada real assets seperti properti dan  emas). Di samping itu, investasi pada sekuritas/saham mempunyai daya  tarik lain yaitu pada likuiditasnya. Sehubungan dengan itu maka pasar  modal memungkinkan terjadinya alokasi dana yang efisien. Hanya  kesempatan-kesempatan investasi yang menjanjikan keuntungan yang  tertinggi (sesuai dengan risikonya) yang mungkin memperoleh dana.
Sebelum  melakukan investasi ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar hasil  investasi sesuai dengan yang diharapkan, diantaranya:
1. Usia investor dan kapan hasil investasi itu akan dinikmati.
2. Jumlah dana yang disediakan, waktu, dan kemampuan yang dimiliki untuk mengawasi investasi.
3. Tingkat imbal hasil (return) yang diharapkan serta risiko yang  siap ditanggung oleh investor. Semakin tinggi hasil yang diharapkan maka  semakin tinggi risiko yang akan ditanggung.
Saat ini investasi  dalam bentuk portofolio(obligasi, saham, atau surat berharga lainnya)  lebih menarik karena dianggap memberikan imbal hasil yang lebih tinggi  dan relatif tidak membutuhkan perizinan yang rumit. Investasi portofolio  yang paling marak Indonesia selama kurun waktu 2001 hingga 2008 adalah  investasi di pasar modal. Pada tahun 2001, IHSG berada pada level 470.23  dan pada akhir tahun 2007 berada pada 2745.83 atau naik sebesar 483.93  persen, jika di rata-rata pertahunnya sebesar 69.13 persen.




1 komentar:
Yuk Gabung Bersama Kami Hanya di RoyalQQ
Minimal Deposit Hanya Rp 15.000
RoyalQQ juga membagikan Bonus TO 0.5% SETIAP HARI
Yuk daftarkan sekarang juga hanya di https://goo.gl/dQPyud
RoyalQQ Jalan Menujuh Kemenangan ^^
Posting Komentar